1. Istirahat sejenak. Berilah diri Anda beberapa menit untuk istirahat, buat mata merasa nyaman, tutup mata Anda, lepas kacamata jika Anda memakainya, bersantai dan tarik napas dalam-dalam. Hanya untuk beberapa menit agar mata Anda benar-benar istirahat.
2. Ketika Anda tiba di rumah, hindari pekerjaan selama beberapa waktu. Anda telah bekerja dengan layar komputer sepanjang hari, jadi jangan langsung memeriksa email ketika sampai di rumah, atau melihat ponsel Anda atau bahkan membaca, selama sekitar satu jam.
3. Mengubah pencahayaan. Yang terbaik adalah cahaya lembut yang tidak terlalu terang atau terlalu intens, tetapi masih menyinari dengan pas. Cobalah redupkan cahaya, atau menyalakan lampu kecil, bukan lampu utama. Rasakan bagaimana reaksi mata Anda sesudahnya — jangan sampai merusak mata akibat cahaya yang terlalu sedikit atau terlalu banyak.
4. Berkedip. Kita sedikit berkedip ketika kita sedang melakukan pekerjaan yang intens dan akibatnya, kita jarang sadar bahwa mata kering. Istirahat sejenak akan sangat membantu, begitu juga berkedip, selaraskan mata Anda dan rasakan bagaimana mereka terasa sesudahnya. Jika mata terasa kering, tutuplah mata atau jika masih tidak cukup, gunakan tetes mata.
5. Pijat. Ketika kita bekerja di depan layar komputer otot dahi kita akan menjadi sangat tegang dan cobalah luangkan beberapa menit memijat kepala, alis dan leher. Jika ada orang yang bisa memijat Anda, itu akan sangat membantu meringankan tekanan.
Kamis, 22 November 2012
Selasa, 06 November 2012
Enam Pertanyaan Guru Pada Murid
Suatu hari Seorang Guru berkumpul dengan murid-muridnya. .. Lalu beliau mengajukan enam pertanyaan.. .
PERTAMA….
“Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini…???”
Murid-muridnya ada yang menjawab…“orang tua”, “guru”, “teman”, dan “kerabatnya” …
Sang Guru menjelaskan semua jawaban itu benar…. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah “kematian”.. . Sebab kematian adalah PASTI adanya…..Lalu Sang Guru meneruskan pertanyaan
“Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini…???”
Murid-muridnya ada yang menjawab…“orang tua”, “guru”, “teman”, dan “kerabatnya” …
Sang Guru menjelaskan semua jawaban itu benar…. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah “kematian”.. . Sebab kematian adalah PASTI adanya…..Lalu Sang Guru meneruskan pertanyaan
KEDUA….
“Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini…???”
Murid-muridnya ada yang menjawab…“negara Cina”,“bulan”,“matahari”, dan “bintang-bintang”…
Lalu Sang Guru menjelaskan bahwa semua jawaban yang diberikan adalah benar… Tapi yang paling benar adalah masa lalu”… Siapa pun kita… bagaimana pun kita…dan betapa kayanya kita…Tetap kita TIDAK bisa kembali ke masa lalu…
Sebab itu kita harus menjaga hari ini… dan hari-hari yang akan datang..
“Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini…???”
Murid-muridnya ada yang menjawab…“negara Cina”,“bulan”,“matahari”, dan “bintang-bintang”…
Lalu Sang Guru menjelaskan bahwa semua jawaban yang diberikan adalah benar… Tapi yang paling benar adalah masa lalu”… Siapa pun kita… bagaimana pun kita…dan betapa kayanya kita…Tetap kita TIDAK bisa kembali ke masa lalu…
Sebab itu kita harus menjaga hari ini… dan hari-hari yang akan datang..
Sang Guru meneruskan dengan pertanyaan yang KETIGA….
“Apa yang paling besar di dunia ini…???”
Murid-muridnya ada yang menjawab “gunung”, “bumi”, dan “matahari”.. .
Semua jawaban itu benar kata Sang Guru …Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah “nafsu”… Banyak manusia menjadi celaka karena memperturutkan hawa nafsunya… Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu… Karena itu, kita harus hati-hati dengan hawa nafsu ini… jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka (atau kesengsaraan dunia dan akhirat)…
“Apa yang paling besar di dunia ini…???”
Murid-muridnya ada yang menjawab “gunung”, “bumi”, dan “matahari”.. .
Semua jawaban itu benar kata Sang Guru …Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah “nafsu”… Banyak manusia menjadi celaka karena memperturutkan hawa nafsunya… Segala cara dihalalkan demi mewujudkan impian nafsu… Karena itu, kita harus hati-hati dengan hawa nafsu ini… jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka (atau kesengsaraan dunia dan akhirat)…
Pertanyaan KEEMPAT adalah…
“Apa yang paling berat di dunia ini…???”
Di antara muridnya ada yang menjawab…. “baja”,”besi”, dan “gajah”…
“Semua jawaban hampir benar…”, kata Sang Guru .. tapi yang paling berat adalah “memegang amanah”…
“Apa yang paling berat di dunia ini…???”
Di antara muridnya ada yang menjawab…. “baja”,”besi”, dan “gajah”…
“Semua jawaban hampir benar…”, kata Sang Guru .. tapi yang paling berat adalah “memegang amanah”…
Pertanyaan yang KELIMA adalah…
“Apa yang paling ringan di dunia ini…???”
Ada yang menjawab “kapas”, “angin”, “debu”, dan “daun-daunan” ….
“Semua itu benar…”, kata Sang Guru…tapi yang paling ringan di dunia ini adalah “meninggalkan ibadah”…
“Apa yang paling ringan di dunia ini…???”
Ada yang menjawab “kapas”, “angin”, “debu”, dan “daun-daunan” ….
“Semua itu benar…”, kata Sang Guru…tapi yang paling ringan di dunia ini adalah “meninggalkan ibadah”…
Lalu pertanyaan KEENAM adalah…
“Apakah yang paling tajam di dunia ini….???”
Murid-muridnya menjawab dengan serentak…“PEDANG…!! !”, “(hampir) Benar…”, kata Sang Guru tetapi yang paling tajam adalah “lidah manusia”…Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati… dan melukai perasaan saudaranya sendiri…
“Apakah yang paling tajam di dunia ini….???”
Murid-muridnya menjawab dengan serentak…“PEDANG…!! !”, “(hampir) Benar…”, kata Sang Guru tetapi yang paling tajam adalah “lidah manusia”…Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati… dan melukai perasaan saudaranya sendiri…
Sudahkah kita menjadi insan yang selalu ingat akan KEMATIAN…senantiasa belajar dari MASA LALU…dan tidak memperturutkan NAFSU…??
Sudahkah kita mampu MENGEMBAN AMANAH sekecil apapun…dengan tidak MENINGGALKAN IBADAH…. serta senantiasa MENJAGA LIDAH ….kita…???
http://insthink.wordpress.com/2010/11/13/6-pertanyaan-guru-pada-muridnya/#more-392
Sudahkah kita mampu MENGEMBAN AMANAH sekecil apapun…dengan tidak MENINGGALKAN IBADAH…. serta senantiasa MENJAGA LIDAH ….kita…???
http://insthink.wordpress.com/2010/11/13/6-pertanyaan-guru-pada-muridnya/#more-392
Kamis, 01 November 2012
Pendidikan Karakter
Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.
Bagi Indonesia sekarang ini, pendidikan karakter juga berarti melakukan usaha sungguh-sungguh, sitematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia. Dengan kata lain, tidak ada masa depan yang lebih baik yang bisa diwujudkan tanpa kejujuran, tanpa meningkatkan disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat belajar yang tinggi, tanpa mengembangkan rasa tanggung jawab, tanpa memupuk persatuan di tengah-tengah kebinekaan, tanpa semangat berkontribusi bagi kemajuan bersama, serta tanpa rasa percaya diri dan optimisme. Inilah tantangan kita bangsa Indonesia, sanggup?
Theodore Roosevelt mengatakan: “To educate a person in mind and not in morals is to educate a menace to society” (Mendidik seseorang dalam aspek kecerdasan otak dan bukan aspek moral adalah ancaman mara-bahaya kepada masyarakat)
Langganan:
Postingan (Atom)